Pages

Konflik Individu

Konflik Individu
               Konflik individu pasti dimiliki oleh setiap manusia, bayangkan jika seseorang tidak memiliki konflik terhadap diri sendiri maupun terhadap manusia lain, baik itu kelompok, organisasi, pemerintahan dan lainnya. Setiap individu juga pasti memiliki caranya masing-masing dalam menyelesaikannya, walaupun tak sedikit pula yang akhirnya menyerah dengan keadaan bahwa dia belum mampu menghadapinya. Adapun dalam setiap konflik “masalah” manusia dituntut untuk dapat menyelesaikannya, suatu waktu masalah tersebut dapat terselesaikan maka manusia tersebut dapat mengendalikan konflik atau pengendalian diri, disamping merasakan kepuasan diri.
              Dalam hal khusus konflik terhadap diri sendiri sama dengan memendam sebuah benci namun benci tersebut mungkin di ucapkan ataupun tidak, kebencian yang terpendam tersebut yang membuat konflik dalam diri sendiri, tidak ingin kebencian tersebut diketahui manusia yang bersangkutan, karena dapat merusak hubungannya dengan manusia lainnya. Namun yang lebih penting lagi bahwa konflik dalam diri sendiri sesuatu hal yang dapat merusak kejiwaan, walaupun itu tidak disadari.
              Disini diperkenalkan teori penyelesaian konflik menggunakan Rumus Segitiga (A,B dan C). A sama dengan atitute (sikap), B sama dengan behavior (prilaku) dan C sama dengan contradiction (pertentangan). Kontent dari 3 (tiga) hal ini diidentifikasi yang menjadi faktor-faktor dominan penyebab terjadinya konflik. Berdasarkan identifikasi, faktor mana yang dominan berpengaruh. Sehingga dapat ditawarkan berbagai alternatif solusi penyelesaian konflik.

Tidak ada komentar: